Kena Sanksi AS, Orang Terkaya Ukraina Amerika Bakal Kehilangan Banyak Harta – Janes Trinket

Kena Sanksi AS, Orang Terkaya Ukraina Amerika Bakal Kehilangan Banyak Harta

[ad_1]

Kolomoisky telah membangun gurita bisnis bertahun-tahun silam sejak tahun 1990an pasca runtuhnya Uni Soviet.

 

Ia juga dikenal sangat dekat dengan Presiden Ukraina, Volodimyr Zelensky. Atas kepemilikannya terhadap banyak bisnis vital di Ukraina, tidak heran jika media-media lokal di sana sering menyebutnya sebagai ‘Benya’.  

 

Dalam literatur Ukraina, nama ‘Benya’ ini merujuk pada gangster yang berdiri di belakang layar dan punya kendali besar terhadap dinamika politik dan ekonomi di Ukraina. Begitupun yang dilakukan Kolomoisky selama ini, ia terkenal dekat dengan para Presiden Ukraina.

 

Kolomoisky merupakan mantan pemilik bank pinjaman terbesar di Ukraina, PrivatBank yang melayani setengah dari penduduk Ukraina. Ia mendirikannya pada tahun 1990 bersama pebisnis lainnya, Hryhoriy Surkis dan Gennedy Boholyubov.

 

Dikutip dari Kyiv Post, pada tahun 2016, pemerintah Ukraina memutuskan menasionalisasi bank tersebut.

 

Bersamaan dengan proses pengalihan kepemilikan tersebut, ketiga taipan tersebut diduga terlibat dalam aksi penggelapan dana bank sebesar USD 5,5 miliar setara Rp 78 triliun. 

 

Setahun kemudian, pemerintah Inggris memerintahkan pengadilan tinggi London untuk membekukan aset milik Kolomoisky dan Boholyubov di Inggris senilai USD 2,5 miliar yang setara lebih dari Rp 35,5 triliun.

 

Bukan hanya institusi keuangan, Kolomoisky juga punya sederet perusahaan energi. Empat dari sekian banyak perusahaan tambang batu bara miliknya, pada tahun 2019 lalu menghadapi kontroversi usai mengeruk untung dari konflik tajam antara Ukraina dan Rusia.

 

Kolomoisky mengendalikan sebagian besar saham di Synthesis Oil, Nafta Force, Record Systems dan Azonex. Tahun lalu, keempat produsen batu bara tersebut memperoleh untung USD 11 juta setara Rp 156 miliar dari hasil impor batu bara Rusia dan wilayah Ukraina timur kepada perusahaa listrik negara, Centrenegro.

 

Ini membuat geram publik Ukraina, pasalnya perusahaan Kolomoisky tersebut dianggap membuka keran dukungan terhadap bisnis musuh yang justru merugukan kepentingan dalam negeri.

 

Reporter: Abdul Azis Said

[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Resource